Minggu, 18 September 2016
- 14.57.00
Aku tak tahu.
Apakah aku masih punya waktu?
Waktu untukku bertemu denganmu,
sekali saja.
sekejap pun tak apa.
Sekedar melampar senyum
dan pergilah kembali.
Tetap menjadi rahasia dan di nanti.
Seharusnya aku tidak perlu meresahkannya.
mengkhawatirkannya,
ataupun
membuang waktu untuk mencemaskannya.
Sudah terlalu banyak,
yang berlalu lalang di dalam fikiranku.
Aku tahu,
kamu telah ada.
Tapi,
Rasa ingin tahuku,
Mendorongku untuk mengenalmu lebih dahulu.
Lebih cepat dari seharusnya.
Melawan takdir?
Tidak, hanya tahu saja.
Tidak merubah apa-apa.
Ingin sekali aku membaca buku tentang "kita"
yang lebih dahulu tertulis sebelum "kita" ada.
Apakah seperti dalam cerita,
atau "kita" punya cerita baru,
yang belum pernah dibaca dan diceritakan dahulu.
Aku ingin tahu,
apakah kamu telah menyapaku?
maaf jika balasannya hanya diam dan kaku.
Diamku bukanlah mengabaikanmu.
Adalah caraku untuk menjagamu.
Menjagamu dari lalainya lisan yang sulit terjaga.
Kaku?
Aku hanya tidak ingin terlalu berlebihan,
menunjukkan betapa bahagianya aku bertemu.
Kamu akan tahu,
Jika aku juga tak se-kaku itu di suatu saat nanti.
Di suatu waktu.
Aku juga ingin tahu,
apakah kamu juga .......
ah sudahlah,
ya, di suatu waktu nanti,
jika waktu telah ikhlas mempertemukan.
jika tidak di sini,
Di suatu waktu, Di suatu tempat nanti.
Masihkah kita memiliki waktu?
Sekedar terisak dan membenahi diri bertemu dengan-Nya.
Pekanbaru, 18/09/16 15.04
Aku tak tahu.
Apakah aku masih punya waktu?
Waktu untukku bertemu denganmu,
sekali saja.
sekejap pun tak apa.
Sekedar melampar senyum
dan pergilah kembali.
Tetap menjadi rahasia dan di nanti.
Seharusnya aku tidak perlu meresahkannya.
mengkhawatirkannya,
ataupun
membuang waktu untuk mencemaskannya.
Sudah terlalu banyak,
yang berlalu lalang di dalam fikiranku.
Aku tahu,
kamu telah ada.
Tapi,
Rasa ingin tahuku,
Mendorongku untuk mengenalmu lebih dahulu.
Lebih cepat dari seharusnya.
Melawan takdir?
Tidak, hanya tahu saja.
Tidak merubah apa-apa.
Ingin sekali aku membaca buku tentang "kita"
yang lebih dahulu tertulis sebelum "kita" ada.
Apakah seperti dalam cerita,
atau "kita" punya cerita baru,
yang belum pernah dibaca dan diceritakan dahulu.
Aku ingin tahu,
apakah kamu telah menyapaku?
maaf jika balasannya hanya diam dan kaku.
Diamku bukanlah mengabaikanmu.
Adalah caraku untuk menjagamu.
Menjagamu dari lalainya lisan yang sulit terjaga.
Kaku?
Aku hanya tidak ingin terlalu berlebihan,
menunjukkan betapa bahagianya aku bertemu.
Kamu akan tahu,
Jika aku juga tak se-kaku itu di suatu saat nanti.
Di suatu waktu.
Aku juga ingin tahu,
apakah kamu juga .......
ah sudahlah,
ya, di suatu waktu nanti,
jika waktu telah ikhlas mempertemukan.
jika tidak di sini,
Di suatu waktu, Di suatu tempat nanti.
Masihkah kita memiliki waktu?
Sekedar terisak dan membenahi diri bertemu dengan-Nya.
Pekanbaru, 18/09/16 15.04
----------------------------------
Share "Apakah kita masih punya waktu?" :
----------------------------------
0 Comments