Ketika sesuatu terasa sulit untuk dimengerti, Bacalah!
Ketika sesuatu itu sulit untuk diucapkan, Tulislah!

.

Pilihan

Rabu, 24 Agustus 2016 - 00.36.00


Pernahkah kita berfikir sejenak, 
Mengapa kita bisa berada pada posisi saat ini? Menjadi seorang guru, buruh, dokter, mahasiswa, ataupun menjadi rakyat biasa?
Dari berbagai pilihan hidup yang muncul, kenapa kita lebih memilih ini dan menjadi seperti ini? 
Padahal dulunya kita mencita-citakan hal lain yang lebih indah.
Bagaimana jadinya jika kita memilih pilihan lain?


Tulisan ini hanya sekedar hasil pemikiran semata. Belajar menulis dan berbagi manfaat. Ambil yang benernya dan benahi yang salahnya. 

Saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat pilihan yang pernah dibuat oleh sebuah perusahaan besar dan mungkin akan berguna juga sebagai pembelajaran untuk teman-teman yang akan membangun startup. 

Kenal dengan Yahoo!! ? Bukan sebuah produk makanan ya, tetapi salah satu perusahaan IT multinasional yang berpusat di Sunnyvale. California. Salah satu saingan Google. 


Dahulu saya juga sering menggunakan layanan nya seperti email dan search engine -nya. Saya masih ingat waktu pertama kali membuat email  di Yahoo (ymail) dan juga sering membandingkan hasil pencarian Yahoo dengan hasil pencarian di Google

Jika gak da di yahoo, nyari di google. Begitu sebaliknya. 

Tetapi sekarang orang-orang lebih mengenal layanan google. Sampai-sampai ada istilah 'mbah google' yang beredar. Artinya google tahu segalanya. Tapi jangan coba nanya tentang jodoh di google. Gak bakalan ketemu. *eeh..

 Yahoo menjadi kalah tenar setelah produk dan layanan Google datang menggantikan.
Seperti halnya Friendster yang jadi gudang  game, setelah datangnya facebook. Padahal dahulu sama-sama tenar sebagai sosial media. Begitulah kepopuleran. Bertahan sebentar kemudian tergantikan dengan yang baru.  

Abaikan sejenak mengenai produk dan layanan, kembali ke topik.
Ada fakta menarik yang beredar saat ini mengenai Yahoo.



Pada tahun 1998 : Yahoo menolak untuk membeli Google sebesar $ 1 juta.
Pada tahun 2002 : Yahoo menyadari kesalahannya dan mencoba untuk membeli kembali Google sebesar $ 3 miliar. Google menawarkan diri sebesar $ 5 miliar tetapi Yahoo kembali menolak.
Pada tahun 2008 : Yahoo menolak untuk dijual ke Microsoft sebesar $ 40 miliar.
Pada tahun 2016 : Yahoo terjual sebesar $ 4.6 miliar ke Verizon.

Nah loh... 
Dunia per'saham'an memang begitu. Harga akan melambung tinggi ketika tenar dan banting harga jika sudah tidak populer lagi. 

Entah Yahoo yang salah mengambil pilihan ataupun Yahoo yang lagi malang. 

Coba bayangin deh kalau seandainya pada tahun 1998 itu, Yahoo jadi membeli Google. Dia (red : Yahoo) tidak akan mengulang menawarkan kembali untuk membeli Google di tahun 2002 dan akan beruntung dapat membeli Google dengan harga lebih murah.

Atau seandainya  Yahoo tidak menolak dibeli Microsoft. Dia (red : Yahoo) akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada terjual ke Verizon.

Bukan bermaksud sok tahu dengan keputusan Yahoo. Hanya berandai-andai dan ternyata  ada hal yang dapat kita jadikan pembelajaran dari pilihan yang orang lain ambil. 


Satu hal baru yang dapat saya pelajari. Sebuah penyesalan juga dapat terjadi jika kita tidak mengambil tindakan. Yang biasanya penyesalan hanya di dapat pada tindakan yang telah dilakukan. Bener gak? :v

Sebenarnya setiap kita memiliki peluang untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Peluang itu ada di depan mata. Hanya saja masih tertutup dengan ego dan merasa diri telah menjadi lebih baik dari orang lain. Peluang 'emas' itu menjadi terabaikan dan hilang sia-sia. *Bahaya Terlalu Membanggakan diri, Astagfirullah....


Memang sebuah keputusan yang diambil selalu mempunyai resiko, konsekuensi, dan akibat yang harus ditanggung.

Untung atau rugi.
Bertahan atau terhenti.


Kabar baiknya, 
Setiap pilihan yang telah di ambil belum tentu lebih baik dibandingkan dengan pilihan yang lain yang tidak pernah diambil.

Bisa saja apa yang telah dilakukan Yahoo saat ini adalah keputusan yang terbaik untuk dilakukan dan belum tentu juga, jika pada saat itu ia (red : Yahoo)  berhasil membeli Google akan semakin tenar dan menguntungkan. 

Artinya apa? kita tidak perlu menyesal terhadap pilihan apa yang telah kita ambil atau masih memikirkan keuntungan ketika kita mengambil pilihan lain. Merasa bersalah tidak mengambil keputusan terdahulu. Untuk apa? Tidak berguna juga, hanya akan menghabiskan waktu.

Pilihan saat ini adalah yang terbaik. Percayalah, pilihan ini tidak berjalan begitu saja. Ada campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa yang memberikan petunjuk untuk setiap pilihan yang diambil.
Toh,.. kan rejeki, jodoh, dan maut sudah ditentukan.


Bukan berarti juga kalau sudah ditentukan, kita dapat berpasrah dengan keadaan. 
Perlu juga usaha untuk membuktikan kesungguhanmu.

Karena wanita, sampai kapanpun akan menuntut pembuktian. *ehh..
Everything in your Life is a reflection of a Choice you have made.
If you want a different result, make Different Choices. - Anonim

Semoga selalu diberikan petunjuk dalam memilih pilihan dan diberikan kekuatan untuk menjalankannya.

Semoga juga tulisan diatas dapat dipahami dan memberikan manfaat. \(^_^")/
Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca.
#SalamLiterasi #SalamPerubahan :v


Pekanbaru, 23 Agustus 2016. 00:24
SalmanSyuhada


----------------------------------

Share :

----------------------------------

Previous
Next Post »
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Salmansyuhada